Lebih Sedikit Mainan, Lebih Banyak Kreativitas
Penelitian oleh C. Dauch dan tim (2018) dalam Infant Behavior & Development menemukan hal menarik: Anak-anak ternyata bermain lebih lama, lebih fokus, dan lebih kreatif ketika mereka memiliki lebih sedikit mainan di sekitarnya.
10/11/20252 min read
Di dunia yang penuh dengan mainan bersuara dan layar berwarna, sering kali kita lupa bahwa anak-anak tidak membutuhkan terlalu banyak rangsangan untuk belajar.
Mereka hanya butuh satu hal: kesempatan untuk mencoba dan berpikir sendiri.
Kissup Studios percaya, bermain yang bermakna justru lahir dari aktivitas sederhana — yang memberi ruang bagi anak untuk berimajinasi, berkreasi, dan menemukan makna dari setiap langkah kecilnya.
Semakin sederhana permainannya, semakin besar ruang bagi anak untuk mengisi dengan ide mereka sendiri.
Mengurutkan Jemuran – Belajar Logika dan Kemandirian
Lewat permainan ini, anak belajar menyusun baju atau kaus kaki sesuai warna, bentuk, atau ukuran.
Mereka berlatih mengamati perbedaan, memahami kategori, dan membuat keputusan tentang urutan yang paling tepat.
Selain melatih logika, aktivitas ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab kecil — seperti membantu “menjemur pakaian” sendiri.
💡 Manfaat utama: mengenal pola, melatih logika urutan, dan kemandirian.
Mengenal Nama Hewan – Membangun Bahasa dan Imajinasi
Anak menempel atau mencocokkan gambar hewan dengan nama yang sesuai.
Setiap kali mereka mengenal satu hewan baru, mereka belajar menghubungkan kata dengan bentuk visual dan suara.
Tak jarang, dari satu gambar hewan muncul banyak pertanyaan lucu — “Kenapa gajah punya belalai panjang?” — dan di sanalah proses berpikir kritis mulai tumbuh.
💡 Manfaat utama: memperluas kosakata, memicu rasa ingin tahu, dan membangun kemampuan komunikasi.
belajar Menggunting – Melatih Fokus dan Koordinasi
Kegiatan sederhana ini membantu anak mengasah kontrol tangan dan ketepatan gerak, dua hal penting untuk kesiapan menulis.
Ketika anak berusaha mengikuti garis dengan gunting, mereka belajar fokus, sabar, dan memahami bahwa hasil baik datang dari latihan.
Setiap potongan yang berhasil memberi mereka rasa pencapaian kecil yang nyata.
💡 Manfaat utama: koordinasi tangan-mata, kesabaran, dan ketelitian.
Flashcard – Belajar Lewat Repetisi dan Cerita
Flashcard tidak hanya untuk menghafal, tapi juga untuk bercerita dan bermain peran.
Misalnya, saat anak memegang kartu bertuliskan “apel”, orang tua bisa mengajak berdialog: “Warna apel apa ya?” atau “Kita pura-pura makan apel, yuk!”.
Dari interaksi sederhana ini, anak belajar berbahasa, memahami konteks, dan berpikir lebih luas dari sekadar gambar di kartu.
💡 Manfaat utama: penguatan memori, komunikasi aktif, dan pembelajaran kontekstual.












