Mengenal Mainan Multisensori: Belajar Lewat Sentuhan, Warna, dan Bunyi

Ketika anak bermain sambil melihat warna mencolok, merasakan tekstur berbeda, atau mendengar bunyi lembut, otaknya bekerja lebih aktif dalam memproses informasi. Aktivitas seperti ini membantu koordinasi sensorik, fokus, dan perkembangan kognitif secara alami.

Melatih Fokus dan Kepekaan Visual Sejak Dini dengan Contrast Card Series

Setiap bayi lahir dengan rasa ingin tahu bawaan terhadap dunia di sekitarnya. Namun, pada bulan-bulan pertama kehidupannya, dunia itu masih tampak samar.
Penelitian dalam Infant Behavior and Development Journal (2022) menjelaskan bahwa penglihatan bayi baru mulai berkembang secara bertahap — mereka lebih mudah mengenali pola kontras tinggi seperti hitam, putih, dan merah dibandingkan warna-warna lembut.

Di sinilah konsep Contrast Play menjadi penting.
Bermain dengan pola dan warna kontras bukan hanya kegiatan sederhana, tetapi juga latihan visual pertama bagi bayi — membantu mereka membangun kemampuan fokus, mengenali bentuk, dan menghubungkan visual dengan makna.

Di Kisupp Studios, kami menerapkan prinsip ini melalui produk Contrast Card Series, yang dirancang dengan mempertimbangkan tahapan perkembangan sensorik bayi.
Setiap kartu memiliki pola geometris sederhana — seperti lingkaran, garis, atau spiral — dengan warna hitam, putih, dan merah yang terbukti paling menarik perhatian bayi di usia 0–6 bulan.

Desainnya bukan sekadar estetika, tetapi hasil dari riset perkembangan visual dini:

• Warna hitam-putih-merah membantu bayi mengembangkan kemampuan tracking visual, atau mengikuti objek dengan pandangan mereka.

• Pola geometris sederhana menstimulasi neural pattern recognition, yaitu kemampuan otak mengenali dan mengingat bentuk.

• Permukaan kartu yang lembut memberi stimulasi taktil (indra peraba), membantu anak mengenali perbedaan tekstur dan suhu dengan ujung jari mereka.

Manfaat Belajar dari Aktivitas Sederhana

Walau tampak sederhana, interaksi dengan Contrast Card memiliki dampak besar pada perkembangan kognitif dan emosional bayi.
Saat orang tua memperlihatkan kartu dan berbicara dengan lembut, bayi belajar lebih dari sekadar warna dan bentuk — mereka juga belajar intonasi suara, ekspresi wajah, dan makna kata.

Dengan kata lain, bermain Contrast Card bukan hanya melatih mata, tapi juga:

Menstimulasi bahasa awal, karena bayi mulai menghubungkan suara dengan visual (“Ini warna merah!”).

Meningkatkan fokus dan konsentrasi, karena mereka belajar memperhatikan satu objek dalam durasi lebih lama.

Membangun ikatan emosional (bonding) antara orang tua dan anak melalui kontak mata dan percakapan sederhana.

Contoh Aktivitas Bermain Bersama

1. Tunjukkan satu kartu per satu sambil menanyakan pertanyaan ringan seperti,

   “Warna apa ini, ya?” atau “Bentuknya mirip apa, menurutmu?”
   Pertanyaan kecil seperti ini membantu bayi belajar mengenali perbedaan dan merespons secara emosional maupun verbal.

2. Gerakkan perlahan kartu dari kiri ke kanan di depan bayi.
   Aktivitas sederhana ini membantu melatih kemampuan tracking mata dan koordinasi visual.

3. Gunakan kartu saat tummy time.
   Letakkan beberapa kartu di sekitar bayi ketika mereka tengkurap. Pola kontras akan menarik perhatian mereka untuk mengangkat kepala — tanpa disadari, itu melatih otot leher dan punggung atas.

4. Gunakan untuk interaksi sebelum tidur.
   Ciptakan suasana tenang dengan lampu redup, dan ajak bayi mengamati pola-pola lembut sambil mendengarkan suara orang tua. Ini membantu menciptakan rutinitas tidur yang menenangkan dan penuh kehangatan.

Lebih dari Sekadar Kartu

Kartu Setiap elemen dalam Contrast Card Series dibuat dengan pendekatan multisensory design — artinya, setiap kartu mengajak anak belajar melalui melihat, meraba, dan mendengar.

Desainnya ringan, tahan lama, dan mudah dibawa bepergian, menjadikannya teman belajar pertama yang sederhana namun penuh makna.

Karena bagi kami di Kisupp Studios, belajar tidak harus rumit.
Sering kali, pengalaman paling berharga datang dari momen paling sederhana — ketika orang tua dan anak menatap satu kartu bersama, tersenyum, dan bertanya,

“Menurutmu ini mirip apa, ya?”

Dari situlah dunia anak mulai terbentuk: melalui warna, bentuk, dan cinta yang lembut